Jumat, 08 Maret 2013

Sinar Mas Dukung Rehabilitasi Rumah Dinas TNI AD

Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, mengatakan banyak rumah dinas TNI AD di daerah yang kondisinya rusak dan sudah tidak layak huni. Untuk itu, Mabes TNI AD menggandeng sejumlah mitra kerja swasta untuk mengatasi keterbatasan anggaran dalam memperbaiki rumah dinas.



 Menurut Kasad, TNI AD sekarang ini baru memiliki rumah dinas sebanyak 162.219 unit, sedangkan jumlah anggota TNI AD ditambah dengan PNS yang bekerja untuk TNI AD sebanyak 390.296 orang. Dengan begitu, rumah dinas yang ada baru bisa digunakan oleh 41,5 persen anggota TNI AD beserta PNS.

 “Dari jumlah rumah dinas tersebut, ada sebagian yang masih ditempati oleh anggota TNI yang sudah tidak aktif. Inilah faktanya. Dari pemaparan dari tim Mabes TNI AD tadi, terlihat rumah dinas yang usang dan tidak terawat, sehingga dengan  bantuan dari para mitra ini sungguh luar biasa.” kata Kasad dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara TNI AD dengan sejumlah mitra kerja swasta, di Mabesad, Jakarta, Kamis (7/3).

 Kerja sama dengan mitra kerja swasta itu merupakan salah satu wujud CSR (Corporate Social Responsibility) untuk merehabilitasi rumah tidak layak huni di lingkungan TNI AD. Jumlah sumbangan yang terkumpul dari 14 perusahaan mitra kerja swasta mencapai 120 miliar. Dana yang sudah diserahkan 57,5 miliar untuk tahap pertama dan pada tahap kedua nanti sudah tersedia 62,5 miliar rupiah.

 Adapun ke-14 perusahaan mitra TNI AD itu terdiri dari perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas (PT. Smart Tbk, PT. Cakrawala Mega Indah, PT. Buana Artha Sejahtera), Rajawali Grup ( PT. Singaland Asetama, PT. Surya Bumi Tunggal Perkasa, PT. Karya Agung Kisma Lestari, PT. Ekspress Kencana Lestari), Wings Grup (PT. Wings Surya, PT. Sayap Mas Utama), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., PT. Kapuk Naga Indah, PT. Djarum, PT. Adaro Indonesia, dan PT. Mahakam Sumber Jaya.

 Menurut perwakilan dari mitra kerja swasta, G. Sulistiyanto, selaku Managing Director Sinar Mas menambahkan, “Kesepakatan ini, selain memberi kesempatan TNI AD mempercepat program rehabilitasi rumah dinas tidak layak huni yang tersebar di beberapa lokasi, juga menjadi momentum bagi Sinar Mas dan perusahaan yang terlibat, untuk mengoptimalisasi program CSR (Corporate Social Responsibility) yang sudah ada.”

 Dalam menanggapi kerja sama antara TNI AD dengan mitra kerja swasta ini, Kasad mengatakan, “Kalau bisa selamanya, itu harapan saya sebagai Kasad. Tetapi kita juga harus memahami apa yang menjadi kesulitan rekan-rekan kami dalam meningkatkan usaha. Jadi ini baru separuh dari kesepakatan, kalau nanti terpenuhi, kalau kita bisa menjaga agar tidak rusuh dan tidak rebut, pasti perusahaan-perusahaan ini bisa meningkatkan pendapatannya sehingga makin banyak yang bisa ditolong.” tutupnya.

 
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)

 

Jumat, 01 Maret 2013

Ilmuwan Jepang Bikin Pembangkit Listrik dari Kertas

Ilmuwan di Osaka University mengembangkan teknologi solar panel berbahan dasar kertas untuk dapat menghasilkan listrik. Diklaim sangat efisien dan ramah lingkungan, inovasi ini mengandalkan material dari pulp kayu (bubur kertas).
Dilansir Theregister, Jumat (1/3/2013), peneliti mengatakan bahwa pembangkit listrik ini jauh lebih ringan, lebih fleksibel ketimbang pengumpul energi solar tradisional. Kertas surya inovatif ini juga memiliki komponen dasar berupa serat selulosa transparan dengan tebal 15 nanometer, yang dihasilkan dari bubur kayu dan film tipis dari jaringan kabel perak.
 
Rata-rata efisiensi konversi energi yang dihasilkan sekira tiga persen. Namun, dibandingkan panel surya yang diletakkan di atap rumah, penghasil listrik ini masih lebih rendah dari 10 - 20 persen.
 
Laboratorium Cellulose Nanofiber Materials di Osaka University mengomersialkan desain sebagai alternatif untuk panel surya tradisional dalam tiga tahun ke depan. Tim mengklaim produk berbasis selulosa dapat dibuang dengan cara yang ramah lingkungan.
 
RocketNews24 melaporkan, raksasa produsen elektronik Sharp baru-baru ini mengumumkan panel surya semi-transparan. Ini bisa mengganti jendela kaca di rumah dan kantor.
 
Sharp mengatakan, mikrokristalin sel silikon yang ada di antara dua panel kaca-serat, mampu menghasilkan hingga 95W energi listrik. (fmh)
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)

Selasa, 19 Februari 2013

Tampilan unik kertas 3D






 
Source: rajwarafi.wordpress.com
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)

Kamis, 14 Februari 2013

Kertas Unik dari Batang Pisang

Pohon pisang hanya dapat berbuah sekali, setelah itu pohon tersebut harus dibuang. Selain buah, masyarakat juga memanfaatkan daunnya, sedangkan batangnya dibuang. 
 
Siapa sangka, batang pohon pisang tersebut dapat diolah menjadi barang lain yang kreatif dan mempunyai nilai guna yang cukup tinggi. 
 
Saat ini batang pohon pisang dapat diolah menjadi kertas atau sering juga disebut art paper. Yaman, perajin art paper dari Bogor Kreatif, menjelaskan, proses pembuatan art paper tidak rumit. "Tinggal cari batang pohon pisang, lalu dihaluskan," kata Yaman kepada Kompas.com.
 
Untuk menghaluskan batang pohon pisang tersebut dapat menggunakan blender ataupun alat untuk menggiling daging. "Untuk seberapa lama proses penghancuran batang, tergantung ingin seberapa halus serat yang kita hasilkan," ujar Yaman. Jika ingin mendapat serat yang sangat halus, maka proses penghancurannya akan lebih lama dibanding jika ingin mendapat serat yang kasar. 
 
Lalu proses selanjutnya adalah penjemuran. "Setelah dihaluskan, letakan di atas scan atau cetakan sablon, lalu dijemur. Kalau panasnya bagus, sehari juga cukup," terang Yaman. 
 
Setelah kertas kering, dapat langsung digunakan atau dapat juga ditambahkan warna. Untuk pewarnaannya, Yaman menggunakan bahan dari alam seperti gambir, kunyit, atau daun pandan. Untuk pewarna buatan, ia menggunakan sepuhan atau perwarna pakaian. 
 
Proses pewarnaannya pun ada dua macam, yang pertama dengan proses pencelupan dan yang kedua adalah dengan proses pentotolan menggunkan spons. "Kalau mau satu warna tinggal dicelup saja. Tapi kalau warna gabungan, ambil warna pertama dengan spons, lalu totolkan di atas kertas. Tunggu sebentar lalu totolkan warna kedua,' jelas Yaman. 
 
Jika merasa hasilnya kurang bercorak, proses pembatikan pun dapat dilakukan pada art paper tersebut. Caranya seperti membatik biasa, yaitu menggunakan canting dan malam. "Tapi jangan terlalu panas karena malamnya mempuyai sifat minyak. Nanti motif batik yang digambar bisa melebar ke mana-mana," kata Yaman mengingatkan. 
 
Berbeda dengan proses pembatikan yang harus direndam untuk menghilangkan malam pada kain, pada art-paper ini malam akan rontok dengan sendirinya. Selain itu, ternyat masih ada cara lain untuk membuat art paper tampak lebih menarik, yaitu dengan memberikan aksen daun di dalamnya. Yaman menjelaskan, cara pembuatannya adalah seperti dua kali pembuatan art paper. Pertama seperti membuat art paper, setelah kering, beri daun di atasnya lalu siram lagi dengan bubur batang pisang, terakhir keringkan kembali. Daun yang dipakai bisa daun apa saja, tidak ada daun khusus. 
 
Art paper ini dapat digunakan untuk boks, memo, dan kartu undangan. Selain itu bisa juga dipakai pada kap lampu agar sinar lampu lebih redup.                            Pohon pisang hanya dapat berbuah sekali, setelah itu pohon tersebut harus dibuang. Selain buah, masyarakat juga memanfaatkan daunnya, sedangkan batangnya dibuang. 
 
Siapa sangka, batang pohon pisang tersebut dapat diolah menjadi barang lain yang kreatif dan mempunyai nilai guna yang cukup tinggi. 
 
Saat ini batang pohon pisang dapat diolah menjadi kertas atau sering juga disebut art paper. Yaman, perajin art paper dari Bogor Kreatif, menjelaskan, proses pembuatan art paper tidak rumit. "Tinggal cari batang pohon pisang, lalu dihaluskan," kata Yaman kepada Kompas.com.
 
Untuk menghaluskan batang pohon pisang tersebut dapat menggunakan blender ataupun alat untuk menggiling daging. "Untuk seberapa lama proses penghancuran batang, tergantung ingin seberapa halus serat yang kita hasilkan," ujar Yaman. Jika ingin mendapat serat yang sangat halus, maka proses penghancurannya akan lebih lama dibanding jika ingin mendapat serat yang kasar. 
 
Lalu proses selanjutnya adalah penjemuran. "Setelah dihaluskan, letakan di atas scan atau cetakan sablon, lalu dijemur. Kalau panasnya bagus, sehari juga cukup," terang Yaman. 
 
Setelah kertas kering, dapat langsung digunakan atau dapat juga ditambahkan warna. Untuk pewarnaannya, Yaman menggunakan bahan dari alam seperti gambir, kunyit, atau daun pandan. Untuk pewarna buatan, ia menggunakan sepuhan atau perwarna pakaian. 
 
Proses pewarnaannya pun ada dua macam, yang pertama dengan proses pencelupan dan yang kedua adalah dengan proses pentotolan menggunkan spons. "Kalau mau satu warna tinggal dicelup saja. Tapi kalau warna gabungan, ambil warna pertama dengan spons, lalu totolkan di atas kertas. Tunggu sebentar lalu totolkan warna kedua,' jelas Yaman. 
 
Jika merasa hasilnya kurang bercorak, proses pembatikan pun dapat dilakukan pada art paper tersebut. Caranya seperti membatik biasa, yaitu menggunakan canting dan malam. "Tapi jangan terlalu panas karena malamnya mempuyai sifat minyak. Nanti motif batik yang digambar bisa melebar ke mana-mana," kata Yaman mengingatkan. 
 
Berbeda dengan proses pembatikan yang harus direndam untuk menghilangkan malam pada kain, pada art-paper ini malam akan rontok dengan sendirinya. Selain itu, ternyat masih ada cara lain untuk membuat art paper tampak lebih menarik, yaitu dengan memberikan aksen daun di dalamnya. Yaman menjelaskan, cara pembuatannya adalah seperti dua kali pembuatan art paper. Pertama seperti membuat art paper, setelah kering, beri daun di atasnya lalu siram lagi dengan bubur batang pisang, terakhir keringkan kembali. Daun yang dipakai bisa daun apa saja, tidak ada daun khusus. 
 
Art paper ini dapat digunakan untuk boks, memo, dan kartu undangan. Selain itu bisa juga dipakai pada kap lampu agar sinar lampu lebih redup. 
 
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)

Rabu, 13 Februari 2013

Sablon Kertas

Sablon kertas adalah salah satu jenis ketrampilan cetak sablon, yang termasuk kedalam kelompok Cetak Sablon Basis Minyak, dengan memahami cetak sablon kertas maka akan sangat mudah untuk memahami cetak sablon Basis Minyak yang lainnya, seperti sablon plastik, payung, gelas,mug,logam, kulit, kayu, Acrylic sheet, dll.
 
I. Produk Sablon Kertas
Banyak produk sablon kertas yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya : Kartu Nama, Kartu Undangan, Kartu Ucapan, Kartu Persediaan, Kartu Absensi, Kop Surat, Amplop, Map, Kwitansi, Faktur, Nota, Memo, Sertifikat, Sticker, Kalender, Paper Bag, Dus, Hang Tag, dll.
 
II. Alat dan Perlengkapan
Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan pada sablon kertas adalah:
 
1. Screen
Screen adalah alat cetak sablon yang terdiri dari kain saring (monyl) yang dipasang pada sebuah bingkai (frame) kayu atau alumunium. Kain saring dan bingkai tersebut masing-masing memiliki ukuran tersendiri. Ukuran kain saring adalah Pori-pori (mesh), dan ukuran bingkai adalah luasnya (panjang X lebar).
Kain saring yang biasa digunakan untuk sablon kertas adalah kain dengan kode: T120, T150, T165, T180, dan T200. Huruf T adalah kode dari berat kain per yard2, dimana kain dengan kode T termasuk kain yang tebal, sedangkan angka setelah huruf T adalah jumlah pori-pori per cm dari kain saring tersebut. jadi kain dengan kode T150, berarti kain saring tersebut termasuk kain yang tebal dengan jumlah pori-pori 150 buah per cm.
Screen yang banyak digunakan untuk sablon kertas adalah screen dengan ukuran bingkai 30cm X 40 cm, dengan nomor kain T150. harga screen T150 dengan bingkai kayu ukuran 30cm x 40cm berkisar Rp.30.000 - Rp50.000/bh. Screen dapat digunakan berulang-ulang bahkan dapat digunakan hingga bertahun-tahun,tergantung dari pemeliharaan.
 
2. Rakel
 
Rakel adalah alat untuk menyaput dan menekan tinta pada saat penyablonan, yang terdiri dari karet sintetis yang dipasang pada gagang kayu atau alumunium. Karet rakel untuk sablon kertas adalah jenis karet yang tahan terhadap minyak, dengan tingkat kekerasan tertentu.
Rakel (karet & gagang) dijual per cm, dengan harga sekitar Rp.3.000 - Rp. 7.000/ cm, sedangkan panjang rakel yang biasa digunakan adalah ukuran 10cm, 12cm, 15cm, 20cm, 25 cm, 30cm, prinsipnya rakel yang digunakan harus lebih besar dari disain yang akan disablon.
3. Meja Afdruk
Meja afdruk adalah alat yang digunakan untuk melakukan penyinaran (burning) terhadap permukaan screen pada saat proses afdruk, sebagai sumber cahayanya digunakan lampu neon @20 watt sebanyak 4 buah. Meskipun matahari memiliki sinar yang sangat baik, tetapi untuk mengantisipasi tidak adanya sinar matahari (malam,hujan,mendung), maka sebaiknya disiapkan meja afdruk tersebut.
4. Meja Sablon (meja cetak)
Meja sablon adalah meja yang digunakan untuk proses printing (penyablonan), yang dilengkapi dengan catok atau penjepit screen
5. Gelas Ukur & Alat suntik
Gelas ukur dan alat suntik digunakan sebagai alat takar untuk pencampuran emulsi obat afdruk dengan sensitizer
6. Hair Dryer, digunakan untuk mempercepat proses pengeringan
7. Sprayer digunakan untuk membersihkan screen dari obat afdruk
8. Gunting/Cutter
9. Mistar
 
III. Tahapan Sablon Kertas
 
A. Tahap Setting Film/Klise
Tahap setting film adalah proses pembuatan film/klise dari disain yang akan disablon, film/klise sablon dapat dibuat ditempat setting film yang banyak terdapat dikota-kota besar dengan harga yang sangat murah. Ongkos pembuatan film/klise kalkir sekitar Rp.10.000/lb kalkir ukuran folio, sedangkan film mika sekitar Rp. 40/cm2.
 
B. Tahap Afdruk Screen (burning)
a. Alat & Bahan
1. Screen yang bersih dan kering
2. Film/Klise sablon
3. Obat afdruk + sensitizer
4. Gelas Ukur & Alat Suntik
5. Coater/Kartu Plastik
6. Hair Dryer
7. Sprayer
8. Majun
 
b. Proses afdruk screen
Proses afdruk screen adalah sbb:
1. Campur emulsi obat afdruk dengan sensitizer, dengan perbandingan tertentu tergantung merk obat afdruk yang dipakai, gunakan gelas ukur dan alat suntik untuk menakar obat afdruk tsb.
2. Tuangkan obat afdruk keatas permukaan screen lalu ratakan dengan coater atau kartu plastik, pada bagian depan 3x, pada bagian belakang 1x.
3. Keringkan screen yang telah dilapisi obat afdruk ditempat gelap, dengan hair dryer atau kipas angin
4. Setelah kering, susun film dan screen diatas meja afdruk dengan susunan: film, screen, spon hitam, tripleks, dan beban
5. Nyalakan lampu afdruk selama waktu tertentu tergantung merk obat afdruk yang dipakai. Setelah waktu penyinaran habis, basahi screen dengan air masih di ruangan gelap, lalu siram screen ditempat terang hingga sisa sensitizernya habis larut dengan air, kemudian bersihkan obat afdruk yang menutupi disain yang ada dipermukaan screen dengan sprayer berisi air, hingga disain tampak bersih dan jelas.
6. Keringkan screen dengan hair dryer atau matahari, setelah kering, periksa screen dari kemungkinan adanya kebocoran screen, gunakan sisa obat afdruk untuk menutup kebocoran tsb.
Setelah kering, screen dapat digunakan pada tahap printing.
 
C. Tahap Printing (penyablonan)
a. Alat dan Bahan
1. Screen yang telah diafdruk
2. Rakel
3. Meja Sablon
4. Tinta PVC
5. Minyak M3, sebagi pengencer tinta PVC
6. Bahan Kertas yang akan disablon
7. Plastik Mika
8. Lakban & Double Tape
9. Majun
 
b. Proses Printing
1. Tutup seluruh sisi dan sudut bagian dalam screen dengan lakban, untuk mencegah terjadinya kebocoran tinta.
2. tutup dengan lakban corak disain yang ada dipermukaan screen yang belum akan digunakan, untuk mencegah terjadinya kebocoran tinta melalui disain tsb.
3. Pasang screen pada catok/penjepit yang ada pada meja sablon
4. letakan plastik mika dibawah screen, lalu beri lakban pada salah satu sisinya, mika ini berfungsi untuk membantu dalam mengatur posisi disain yang akan disablon pada kertas.
5. Letakan kertas bekas dibawah screen, sebagai bahan percobaan
6. Tuangkan tinta sekitar 2cm diatas disain yang ada dipermukaan screen, lalu aduk dengan rakel, kemudian isi disain dengan tinta, dengan cara menarik rakel dari atas disain kebagian bawah screen, sambil membawa tinta, posisi rakel tegak lurus dan dengan tekanan yang ringan, dan screen agak diangkat sekitar 1cm dari atas permukaan meja sablon. Setelah itu turunkan screen hingga sekitar 0,5 cm dari permukaan meja, lalu dorong rakel dari arah bawah disain kearah atas screen, sambil membawa tinta, dan posisi rakel tegak lurus ,dan agak ditekan hingga tinta yang ada diatas disain dapat tercetak pada permukaan kertas yang ada dibawah screen.
7. Setelah percobaan penyablonan memberikan hasil yang bagus, selanjutnya sablonkan disain keatas plastik mika yang ada dibawah screen, lalu gunakan hasil sablonan tsb untuk menentukan posisi disain yang akan disablon pada kertas.
8. Letakan kertas yang akan disablon dibawah screen, dengan bantuan mika tentukan posisi disain yang akan disablon diatas kertas, batasi dua sisi kertas yang akan disablon dengan potongan kertas karton yang telah diberi double tape atau dengan potongan kertas sticker, pembatas karton (stiker) tsb akan digunakan sebagai patokan penempatan kertas yang akan disablon diatas meja sablon.
9. Lakukan penyablonan dimulai dengan disain yang berwarna muda, lalu ke warna disain yang lebih tua.
 
D. Tahap Recleaning Screen
Tahap ini adalah tahap pencucian screen bekas pakai, agar dapat digunakan kembali untuk penyabonan disain yang lainnya.
 
a. Alat & Bahan
1. Screen bekas pakai
2. Kaporit
3. Sabun Cair/Sabun Colek
4. Minyak Reduser (M2)
5. Majun
 
b. Proses Pencucian Screen
1. Lepaskan lakban yang menempel pada sudut dan permukaan screen, lalu bersihkan sisa tinta yang ada dipermukaan screen dengan minyak reduser.
2. Cuci screen dengan sabun untuk membersihkan minyak dan tinta yang ada dipermukaan screen.
3. Campur kaporit dengan air, lalu gosokan dengan majun keatas permukaan screen hingga obat afdruk yang menutupi screen dapat dibersihkan.
4. Gunakan campuran minyak reduser dengan sabun colek untuk membersihkan sisa tinta yang sulit dibersihkan.
5. Gunakan sarung tangan plastik untuk mencegah iritasi kulit yang sensitif.
6. Setelah screen bersih dari sisa obat afdruk dan sisa tinta, cuci screen dengan sabun cair hingga bersih, lalu keringkan. Setelah kering, screen dapat digunakan untuk penyablonan disain yang lainnya.
 
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)
 
 

Selasa, 12 Februari 2013

Perajin Kertas Jepang

Perajin kertas Jepang Sanyo Nishimori membuat kertas dengan menggunakan bahan dasar dari pohon khusus di studionya di kota Mihama, 50 km dari hancurnya pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur akibat gempa. Sanyo Nishimori salah satu orang yang berkarir di dunia kreatif yang saat isu kontaminasi radiasi nuklir usahan ini berhenti. Kini Nishimori kembali menjalani karirnya sebagai pe rajin kertas. 10 juta yen sudah ia keluarkan untuk membangun usaha kreatif ini.
 









 
 
Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)
 

Senin, 11 Februari 2013

Cara membuat kertas daur ulang

Bahan-bahan yang digunakan:

1.Kertas. Kertas yang didaur bisa berupa kertas koran (hasilnya nanti hitam keabuan), kertas HVS (hasilnya nanti berwarna putih), kertas buku tulis, majalah, sampul buku, karton bekas, dsb. Perlu diperhatikan bahwa kertas yang dilaminating tidak bisa digunakan karena plastiknya tidak bisa hancur ketika diblender.

2.Blender

3.Container atau baskom

4.Papan untuk alas mencetak

5.Rakel untuk meratakan cetakan (bisa lihat gambarnya di bagian "cara pembautan")

6.Plastik lembaran (untuk alas cetakan)

7.Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu. Cara membuat lem ini adalah dengan mengaduk tepung sagu di dalam air yang sedang direbus/mendidih.

8.Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah. Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa digunakan:

a.Kunyit, menghasilkan warna kuning
b.Daun jati, menghasilkan warna merah
c.Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna hijau
d.Gambir, menghasilkan warna hitam
e.Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
f.Nila, menghasilkan warna biru

Untuk menambahkan motif kertas, bisa divariasikan dengan campuran daun suji yang diblender kasar.


CARA PEMBUATAN:

1.Rendam kertas kira-kira 24 jam untuk kertas koran, 48 jam untuk kertas putih, 4 hari untuk majalah. Berikut ini adalah gambar kertas yang sudah direndam.



2.Kertas yang sudah direndam selanjutnya diblender hingga halus seperti bubur.



3.Untuk menghemat air, bubur kertas yang diblender tadi, disaring. Jadi airnya bisa dipakai lagi untuk blender selanjutnya.




4.Campurkan bubur kertas dengan air yang telah dicampur lem sagu. Lem ini menjadikan kertas tidak mudah sobek. Dalam proses ini, lem sagu lebih baik dibandingkan Lem Putih atau Lem Kayu. Lem Putih agak berbau. Perlu diperhatikan bahwa bila lem sagu telah dicampurkan, hendaknya bubur kertas jangan dibiarkan hingga keesokan harinya karena lem ini akan basi.



5.Perkirakan sendiri tingkat keenceran campuran bubur kertas, lem sagu, dan air. Jangan terlalu tebal/tipis, dan bisa disaring.


6.Bila ingin memberi warna, bisa menambahkan pewarna alami. Sebagai contoh, bila ingin memberi warna kuning, kunyit terlebih dahulu dijus. Demikian pula bila ingin memberi warna hijau, daun pandan juga dijus.





7.Sekarang saatnya mencetak. Saring campuran tersebut dengan screen. Caranya adalah dengan merendam screen ke dalam baskom lalu diangkat.



8.Tutup dengan plastik



9.Letakkan papan di atas plastik, lalu balikkan



10.Tiriskan dan ratakan dengan rakel



11.Angkat screen (kalau langkah 10 ditiriskan hingga benar-benar kering, hasilnya makin sempurna)



12.Jemur



13.Setelah kering, selesailah proses pembuatan kertas daur ulang.



Source: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18802.0

Follow us on Twitter: @manfaatkertas
Instagram: kertasbermanfaat
Facebook: Kertas itu Bermanfaat (APP)